#WatikWirobrajan Pindahan (Lagi)

Apa jadinya Wirobrajan tanpa #WatikWirobrajan? #halah

Hari ini adalah hari pindahan yang ke sekian kali. Setelah mengalami pindahan yang seperti setrika dari Kuncen – Gancahan – Kuncen – Nokdu – Gancahan – Wirobrajan – dan Kuncen lagi, hari ini kami pindahannya agak ngentoyong. Jaraknya jauh dan bawaannya udah kayak mau jualan di klithikan.

Sesungguhnya pindahan ini memang tidak terelakkan. Tahun lalu PakJay mendapatkan berita bahwa dia diterima kuliah S2 di salah satu universitas di Amerika, University of Minnesota. Tapi karena sesuatu dan lain hal, seperti saya yang waktu itu masih #galautesis, PakJay yang belum akan bisa mulai kuliah lagi karena ikut program OneBeat, dan tentu saja karena belum dapat beasiswanya. Yang terakhir ini adalah alasan yang paling hakiki. #pret

Kepastian pindahan mulai ada ketika pemerintah Indonesia (Kemenkeu) melalui program beasiswa LPDP menerbitkan LoG (Letter of Guarantee) yang menyatakan kesanggupan untuk mbayari PakJay kuliah. Rejeki anak sholeh dan sekaligus rejeki istri sholehah nih karena selain kuliahnya dibayari, ada tunjangan untuk keluarga juga. Berarti Berbik Suwatik bisa ikutan PakJay. Yeay!

Selama bulan Ramadhan kemarin, kami bolak-balik ke Jakarta buat ngurus visa dan untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang harus diselesaikan sebelum pindahan. Alhamdulilah lancar dan jadi sempat mengalami serunya mudik lebaran.

Proses pembuatan visanya cukup mudah sih, mungkin karena ada LoG tadi, dan juga karena dibantu dari pihak kampus UMN dan konsultasi dengan kenalan di konsulat US yang kebetulan sudah kenal dengan PakJay karena PakJay alumni program OneBeat. Mungkin akan saya ceritakan secara terpisah untuk cerita ngurus-ngurus visanya ya, soalnya ya biar besok saya punya ide postingan lagi. #jujurbolehyekan

Selain ngurus visa dan cari-cari tiket, kami juga sempat datang ke acara Orientation Day di @america. Banyak informasi baru yang kami dapat, sebagai pelengkap dari informasi-informasi yang kami sudah dapatkan dari website UMN dan browsing bebas. Persiapan pindahannya jadi lebih mudah juga karena ada teman yang berbagi info. Walaupun akan berangkat di tanggal yang berbeda dan ke tujuan kampus yang berbeda pula, tapi berbagi info dengan Nial Djuliarso dan mbak Tia (istrinya Nial) bikin persiapan pindahan menjadi terasa lebih seru.

Dengan mantap dan mak tratap karena tiba-tiba harinya datang juga, hari ini berbekal dua koper besar isi awul-awul dan mie instan dan tentu saja bahan buat bikin tiwul, serta dua koper kabin berisi hal-hal yang lebih manusiawi biar nggak malu kalau digledah, tas gendong yang digendong ke mana-mana, juga sepeti saksopon, dan sepeti siter Jawa, kami berangkat pindahan.

Dan berhubung pindahan kali ini agak jauh dan mungkin akan bikin kangen sanak saudara, teman-teman, haters, dan para anak buah #WatikWirobrajan, saya dan PakJay sepakat untuk berbagi cerita lewat blog ini. Oh iya, tentu saja cerita-cerita yang di blog ini yang ala-ala Berbik Suwatik aja ye kan, yang cerita-cerita musik-musikan ala PakJay nanti munculnya di websitenya PakJay aja, ben rada nggenah 😛

Iya. Pasti. Pasti kami akan kangen kalian. Tapi kalau kalian nggak kangen, aku juga nggak maksa, yang penting jangan lupakan nomer rekening saya dan setoran preman. Sampai jumpa lagi kapan-kapan dan semoga cerita-cerita saya di blog ini nanti menjadi bukti bahwa #WatikWirobrajan masih eksis di dunia persilatan. #pret

I’ve been told that it is a dream afraid of dying that never take a chance. So, here I am taking the chance.

 

One Comment Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s