2022 dalam Lima Ratus Kata

Bagi sebagian orang, satu tahun rasanya sangat cepat. Tapi bagi sebagian yang lain, waktu bisa saja terasa berjalan dengan sangat lambat. Semuanya relatif. Termasuk tahun ini. Relatif.

Alis dan bulu mata saya yang beku di hari pertama tahun 2022

Tahun 2022 di Minnesota diawali dengan suhu dingin sekitar -30 derajat Celsius yang membekukan bulu mata saya, dan diakhiri dengan suhu menghangat setelah cuaca ekstrim melumpuhkan beberapa kota di Amerika Serikat.

Tahun 2022 saya diawali dengan terkena Covid tepat di awal tahun dan diakhiri dengan masih mengalami long-covid yang cukup mengacaukan sistem imunitas saya. Bengek dan gebres-gebres sepertinya masih harus menjadi teman ikrib saya dalam tahun ini.

Di tahun ini pula saya, setelah melalui diskusi panjang dengan Pak Jay, akhirnya memutuskan untuk mundur dari pekerjaan yang memberikan penghasilan tetap buat saya. Alasan utamanya sih demi kesehatan jiwa dan raga. Tapi sepertinya memang saya butuh istirahat sebentar untuk mengambil nafas setelah tahun sebelumnya sempat mengalami burn-out.

Meskipun demikian, profesi saya sebagai asistennya Pak Jay tetap berjalan dengan sibuk dan ugal-ugalan. Di tahun ini, Pak Jay menyelesaikan riset untuk disertasinya dan memulai babak baru riset yang lain.

Muka-muka lega setelah Pak Jay menyelesaikan riset disertasinya dan wisuda

Di tahun ini pula, dia untuk pertama kalinya karyanya ‘In Which to Trust’ dipamerkan di Smithsonian National Hirshhorn Museum of Modern and Contemporary Arts dalam rangka Sound Scene 2022. Sebulan kemudian, dia juga melakukan pertunjukan solo pertamanya di New York City. Di akhir tahun ini pun dia sedang sibuk mempersiapkan sebuah proyek buku musik yang melibatkan beberapa kontributor dari Indonesia. Tahun yang cukup sibuk untuknya dan asistennya.

Belum lama ini Pak Jay bilang ke saya bahwa peran saya dalam karirnya rasa-rasanya seperti Chief of Staff di White House atau Chief Presidential Secretary di Blue House. Hahaha

Menyempatkan jalan-jalan sebentar di Washington DC di sela-sela jadi asistennya Pak Jay
Tahun ini mulai rajin ke gym, memanfaatkan fasilitas yang ada

Tapi kalau dipikir-pikir, ya iya juga meski dalam skala yang jauh lebih kecil. Peran utama saya adalah melindungi idealisme dan ‘kepentingan’-nya Pak Jay dan memastikan rencana-rencananya berjalan dengan lancar. Bukan hal yang terlalu sulit sih sebenarnya karena kalau dihitung-hitung sih sudah lebih dari 10 tahun saya melakukan hal tersebut. Meskipun ya baru di tahun 2022 ini saya melakukannya sebagai pekerjaan utama. Tahun-tahun sebelumnya, ada pekerjaan lain yang lebih jadi prioritas. Di tahun 2022 (dan mungkin masih akan terjadi di 2023) ini bisa dibilang fokus utama saya adalah jadi asistennya Pak Jay. Hehehe

Meskipun demikian, saya masih mengerjakan beberapa pekerjaan lain sebagai freelancer. Ya mau bagaimana lagi kan ya? Tawaran-tawaran proyek yang masuk kadang-kadang memang sangat menarik dan sulit untuk ditolak. Walau begitu, sepertinya rencana saya untuk work-life-sleep balance lumayan berhasil saya jalankan dan efeknya sangat positif untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental.

Oh iya, di tahun ini pula kami pindahan tempat tinggal dari apartemen mahasiswa ke apartemen lainnya dan untuk pertama kalinya dalam 6 tahun di Minnesota kami deg-degan tiap bayar listrik apalagi kalau pemanasnya bekerja keras karena suhu di luar sangat dingin. Soalnya dulu waktu di apartemen mahasiswa kan biaya sewa sudah termasuk listrik dan pemanas ya, jadi tidak kepikiran habis berapa listriknya. Hehehe

Tapi alhamdulillah. Ada banyak hal yang perlu kami syukuri selama melewati tahun ini dan ada rencana yang menanti dijalankan di tahun 2023 nanti. Kalau kamu bagaimana?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s