9 Jam Perjalanan Penuh Drama Demi Indonesia!

Tahun 2018 lalu sekitar bulan Oktober/November saya membaca pengumuman pendaftaran pemilu dari akun media sosial KJRI Chicago, perwakilan Indonesia untuk area Midwest Amerika Serikat, termasuk negara bagian Minnesota.

Saya dan Pak Jay langsung mendaftarkan diri. Pendaftarannya sangat gampang ternyata. Karena kami sudah tertib lapor diri ketika pertama kali sampai di Amerika Serikat tahun 2016, maka data kami sudah tersimpan di database KJRI Chicago. Kami hanya perlu sedikit verifikasi data dan memilih apakah ingin hadir langsung di TPS atau memilih melalui pos. Tidak sampai 5 menit proses pendaftarannya ini.

Saya dan Pak Jay memilih untuk hadir langsung di TPS. Meskipun jaraknya jauh dan pasti butuh biaya yang tidak sedikit untuk transportasi dan penginapan, tapi kami mantap untuk datang langsung agar makin yakin mengantarkan aspirasi kami langsung ke kotak suara, karena setiap suara sangatlah berharga.

Undangan Pemilu 2019
Undangan Pemilu 2019, di dalamnya berisi formulir C6.

Ternyata, teman-teman pun memutuskan hal yang sama sehingga kami bersama-sama merencanakan perjalanan kami. Termasuk juga dengan Bu K yang akhirnya ikut perjalanan kami karena beliau sebenarnya sudah mengirimkan lewat pos, tapi kembali ke alamatnya. Mungkin ada kesalahan di posnya. Jadi beliau akhirnya berangkat langsung ke Chicago untuk memastikan aspirasinya tersalurkan.

Perjalanan Menuju Chicago

Malam itu, Kamis 11 April 2019, sekitar pukul 22:30 saya dan Pak Jay berangkat dari tempat tinggal kami. Agak mepet gitu waktunya karena kami harus menyelesaikan pekerjaan dulu. Karena itu, sempat terjadi drama babak pertama yaitu adegan mengejar bus agar tidak ketinggalan tapi tetap harus mempertahankan keseimbangan agar tidak jatuh karena jalanan licin bersalju. Ngos-ngosan gitu, gaes!

Akhirnya kami sampai di Union Depot (semacam terminal dan stasiun) di Saint Paul dan di sana sudah menunggu teman-teman yang lain dan Bu K.

Kami datang dengan barang bawaan yang sungguh dampyak-dampyak pating grandul, bukan cuma baju saja, tapi juga makanan, beras, dan rice cooker. Jangan kaget, memang begini sih persiapan kami kalau pergi ke luar negara bagian hehehe.

Oya, beberapa dari kami juga bawa laptop dan buku karena saya yang masih harus bekerja, juga Pak Jay teman-teman lain yang dikejar deadline tugas akhir semester. Jadi ya masih pada bawa beban tugas masing-masing gitu deh.

Drama babak kedua dimulai ketika ternyata…Bu K salah beli tiket!! Sebuah kesalahan yang sangat mungkin dilakukan siapa saja, karena jadwal bus yang akan kami tumpangi adalah hari Jumat dini hari (jam 12:20 malam), sehingga kumpulnya hari Kamis malam. Bu K membeli tiket untuk hari Kamis, 12:20 AM, yang sesugguhnya adalah untuk Kamis dini hari. Sebuah kesalahan yang bisa terjadi pada siapapun, karena nanggung gitu deh jamnya. Mau dibilang Kamis kok udah lewat, mau dibilang Jumat kok masih kayak Kamis malam gitu.

Meskipun agak panik, tapi kami langsung cari solusi. Ternyata dari terminal Minneapolis akan ada bus ke Chicago juga berangkat jam 01:00 pagi. Mas Dimas langsung menawarkan diri untuk ambil tiket bus tersebut sehingga tiket yang sedianya buat dia bisa dipakai bu K. Sungguh mulia kakak yang satu itu… #eaaa

Soalnya ya memang kalau pun dirembug, pada akhirnya tetap akan mas Dimas juga sih yang kena jatah HAHAHA. Tidak mungkin membiarkan bu K atau salah satu dari kami yang perempuan untuk naik bus tersebut tanpa ditemani yang lain. Soalnya bus yang jam 01:00 ini agak beda “demografinya” dengan bus yang akan kami tumpangi dari Saint Paul. Pak Jay dan Mas Faizal juga tidak mungkin naik bus terpisah dari istri. Kalau mas Iwan karena masih belum ada setahun di Minnesota jadi masih kalah pengalaman dari mas Dimas. Jadi ya begitu ya. Selain Mas Dimas berhati mulia, sesungguhnya dia udah pasrah sama nasibnya. HAHAA

Akhirnya mas Dimas langsung buru-buru menuju Minneapolis untuk naik bus tersebut. Kami yang di Saint Paul sudah naik bus menuju Chicago dan masih deg-degan apakah mas Dimas bisa sampai Minneapolis tepat waktu dan tidak ketinggalan bus ke Chicago. Alhamdulillah semua lancar, mas Dimas tidak ketinggalan bus!

Sembilan jam perjalanan dari Saint Paul menuju Chicago Alhamdulillah juga lancar. Kami sempat melewati beberapa pemberhentian seperti di Mauston (Winconsin), Madison (Wisconsin), dan Milwaukee (Wisconsin), sebelum akhirnya sampai di Chicago.

Sambil menunggu bus yang ditumpangi mas Dimas sampai di Chicago, kami nongkrong dulu di salah satu kedai kopi lalu kemudian menuju ke penginapan Airbnb yang kami pesan.

Ternyata ada adegan drama babak ketiga telah menanti kami. Dalam keadaan lelah setelah perjalanan 9 jam, ternyata kami harus mengalami kesulitan membuka kunci penginapan. Hampir 30 menit kami utak-utik sambil menelepon pemilik rumah sebelum akhirnya bisa masuk ke penginapannya. Sebuah drama yang bertubi-tubi demi nyoblos hahahhaaa

Hari-H Pemilu 2019 di Chicago

Keesokan harinya kami naik kereta menuju Indonesian Cultural Center, lokasi TPS kami. Sekitar jam 10:00 pagi kami sudah sampai di stasiun kereta terdekat dari lokasi TPS.

Indonesian Cultural Center, Chicago
Di depan Indonesian Cultural Center, Chicago. Lokasi tempat TPS KJRI Chicago.

Kami sempat celingukan bingung cari jalan menuju lokasi. Beruntung pas di perempatan ada yang salah satu orang Indonesia yang bilang, “mau ke TPS ya? Ayo bareng!”

Sekitar pukul 10:10 kami sampai di TPS dan mulai mengantri. Waktu kami sampai sana sudah tampak antrian yang lumayan. Wah, pada datang gasik nih!

No Antrian Pemilu 2019
Saya dapat nomor antrian 041!

 

Proses antrian dimulai dengan verifikasi data dan menunjukan formulir C6 dan paspor. Kemudian saya mendapatkan nomor antrian nomor 041 yang ditempelkan di dada. Nomor ini wajib kelihatan gitu sih. Soalnya sempat ada yang nomornya ketutupan lalu sama panitia diminta untuk ditempel di bagian yang mudah terlihat.

Setelah dari meja verifikasi data, saya menuju antrian selanjutnya. Yaitu antrian yang posisinya duduk dan menunggu giliran mencoblos. Ketika tiba giliran saya, saya menuju meja panitia untuk tanda tangan di formulir C6 dan diberi surat suara. Lalu saya wajib menitipkan tas, telepon selular, dan jaket kepada panitia.

Pemilu 2019
Langkah terakhir sebelum menerima surat suara. Tanda tangan di Formulir C6.

Lalu saya menuju bilik pencoblosan untuk memilih capres/cawapres dan caleg DPR RI dari Dapil DKI 2. Setelah surat suara dilipat kembali, saya cemplungkan ke kotak suara lalu saya mencelupkan jari kelingking ke tinta pemilu, kemudian ambil barang-barang yang dititipkan baru kemudian keluar dari lokasi utama pencoblosan.

Di area ini sempat terjadi beberapa hal lucu yang kami alami. Kalau saya, saya masuk ke bilik suara masih dalam posisi bawa paspor dan pulpen yang tadi buat tanda tangan formulir. Nah pas mau nyoblos, saya malah buka tutup pulpen saya. Untung saya ingat ya kalau surat suara harusnya dicoblos, bukan dicontreng. Ya ampun! Yang dicotreng itu kan pemilu tahun kapan ya? Jadul gitu kayaknya. Saya kemudian ambil paku yang sudah disediakan sambil menahan ngakak. Aku kiy jan embuh tenan! HAHAHA

Selain itu juga pas saya mau nyelupin jari kelingking ke tinta, petugasnya bilang, “sampai kuku ya…”. Terus saya ragu-ragu kuku saya sampai mana. Alhasil saya terlalu mantap. Tintanya menghiasi satu ruas jari kelingking saya. Terus petugasnya ya komentar lagi, “walah mbak…mantep banget!” Aduh ya gimana ya? HAHAHA

Kalau Pak Jay beda lagi. Dia dengan polosnya tanya ke petugas KPPS, “nanti habis nyoblos di bilik 1 lalu nyoblos di bilik 2 ya?” Dia kok ya pakai mikir kalau nyoblos caleg DPR dan Capres/Cawapresnya di beda bilik tho ya? BUAT APA COBAK? HAHAHAA

Pemilu 2019 di Chicago
Sekilas gambaran Pemilu 2019 di Chicago difoto dari tempat saya duduk mengantri.

Saya dan Pak Jay mungkin lelah dan hilang konsentrasi. Eh tapi ada juga ibu-ibu yang dari bilik suara udah keluar, nyemplungin ke kotak suara capres/cawapres. Lalu balik lagi bilik, keluar lagi, nyemplungin ke kotak suara caleg. Itu kenapa rempong amat yak? Mungkin ibunya juga sedang lelah. HAHAHA

Beda lagi dengan pengalaman Mas Faizal yang setelah beres nyelup jari ke tinta dan mau mengambil barang yang dititipkan malah didebat petugasnya. “Ini punyanya masnya yang itu…” Dia jadi geli sendiri, lha wong barang-barangnya dia kok bapaknya malah sok tahu. Hehehee

Atau lain kali pakai loker atau kasih nomer aja kali ya biar tidak terjadi eyel-eyelan di bagian pengambilan barang titipan ini. HEHEHE

Setelah semua beres menyampaikan aspirasinya, kami berkumpul di bagian depan untuk foto-foto dan ngobrol-ngobrol.

Baru saja kami akan beranjak dari lokasi, eh kok ada ibu-ibu siap-siap meramu cendol. Tentu saja kami tidak ingin kelewatan kesempatan makan cendol, ye kan? Jadi ya kami menunggu dulu sampai cendol siap dihidangkan dan kami menikmatinya.

Cendol Pemilu 2019
Minum cendol setelah nyoblos, sebuah kesegaran yang hakiki!

Kira-kira tidak lebih dari satu jam kami berada di TPS kami di Indonesian Cultural Center. Itu sudah termasuk foto-foto, minum cendol, dan ngobrol-ngobrol. Alhamdulillah semuanya lancar.

Satu-satunya masalah yang terjadi di TPS Chicago adalah pemilih yang datang belakangan kadang salah antrian karena malah berdiri di antrian cendol!

Jadi kalau ditanya bagaimana pengalaman kami nyoblos, apakah ada masalah? Jawabannya ya tidak ada masalah sih, kecuali satu. Para calon pemilih yang datang belakangan kadang salah antrian. Seharusnya ngantri nyoblos malah ngantri ambil cendol, soalnya kan ya dikiranya asal ada antrian ya berarti itu antri nyoblos. Padahal bukan! HAHAHA

Antrian Pemilu 2019
Antrian Pemilu 2019 KJRI Chicago. Ini yang bener antrian nyoblosnya, geser tempat duduk gitu sistemnya, tapi bukan antiran cendol. HAHAHA

Selain itu sih Alhamdulillah tidak ada masalah yang berarti di TPS KJRI Chicago di Indonesian Cultural Center.

Terima kasih untuk semua Panitia Pemilihan Luar Negeri dan tim KJRI Chicago serta ibu-ibu yang menyediakan cendol. Anda semua wajib kami acungi empat jempol!

Cendol Pemilu 2019
Cendol Pemilu 2019, Chicago

Perjalanan Kembali ke Minnesota

Hari berikutnya kami kembali dari Chicago menuju Saint Paul. Tapi ternyata kami harus menghadapi dulu drama babak keempat yaitu ketika supir lyft sudah datang eh malah kunci penginapan hilang.

Jadi lah kami bingung setengah mati mencari kuncinya. Karena waktu sudah mepet dan takut ketinggalan bus ke Minnesota, kami yang naik bus dengan jadwal awal akhirnya berangkat duluan. Sedangkan yang naik bus di jam lain dan yang mau naik kereta masih tinggal di penginapan untuk mencari kuncinya. Tapi ya Alhamdulillah ketemu akhirnya. Fiuuhh!!!

Perjalanan pulang kami ternyata tidak semulus perjalanan keberangkatan, karena turun salju sehingga kecepatan bus tidak bisa maksimal, juga karena kami sempat terjebak macet karena adanya proyek perbaikan jalan. Perjalanan pulang kami tempuh selama 10 jam sampai akhirnya tiba di Union Depot Saint Paul dan kemudian pulang ke rumah masing-masing.

 

Badan rasanya remuk redam dan bahkan ketika saya menulis ini masih terasa pegal seluruh tubuh dan sempat migraine. Tapi hati lega dan senang karena sudah menunaikan tugas kami sebagai warga negara yang baik.

Meskipun kami berangkat serombongan, tapi masalah pilihan mah rahasia masing-masing. Bebas aja. Yang penting selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia hehehe!

Jadi kira-kira demikian perjalanan kami yang penuh drama, demi Indonesia! Meskipun melelahkan dan penuh perjuangan, tapi hati kami gembira!

I VOTED!
I VOTED! Saya sudah milih!

Buat teman-teman di Indonesia yang besok coblosan, jangan lupa ya! Kalau kami saja bersuka cita walau harus menempuh perjalanan 9 jam, kamu yang tinggal mlipir ke TPS dekat rumah harus lebih semangat. Apapun pilihanmu, ingat kalau setiap suara sangat berharga! Ayo datang ke TPS!!

Apalagi habis itu nunjukin jari ungu bisa dapat diskon kan di beberapa toko terdekat? HAHAHA

Selamat berpesta demokrasi, teman-teman. Semoga yang terbaik untuk Indonesia!! Aamiin…

 

 

 

2 Comments Add yours

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s