Idulfitri 1440 H di Minnesota, Amerika Serikat

Setelah 29 hari berpuasa di Minnesota, akhirnya hari kemenangan tiba. Tahun ini di Amerika hari Idulfitri datang lebih awal daripada di Indonesia, meskipun puasanya duluan. Kok bisa begitu ya? Ini ada penjelasan dari teman saya yang bisa disimak di bawah ini.

Ini kedua kalinya saya dan Pak Jay tidak berlebaran di tanah air, yang pertama kali di tahun 2014 karena kami sedang di Korea Selatan. Tentu saja pengalaman berlebaran di Minnesota cukup berbeda dari berlebaran di Indonesia dan juga berlebaran di Korea Selatan waktu itu (walaupun sama-sama di luar negeri). Jadi, saya akan ceritakan ya bagaimana Idulfitri kami kali ini di Amerika.

Idulfitri 1440 H
Perjalanan menuju lokasi salat ied

Sekitar jam 8:00 waktu kota Saint Paul, saya dan teman-teman yang tinggal berdekatan berjalan ke halte bus untuk menuju lokasi salat ied. Lokasinya sebenarnya tidak terlalu jauh, bisa ditempuh dengan berjalan kaki juga sekitar 30 menit. Tapi kemarin itu kami memutuskan untuk naik bus.

Tidak lama kemudian kami sampai di area salat ied, tepatnya di Dugsi Academy, sebuah sekolah Islam yang ada di dekat Masjid At-Taqwa, masjid terdekat dari area tempat tinggal kami. Kami memilih untuk salat ied di lokasi ini karena yang paling dekat.

Dugsi Academy
Dugsi Academy, Saint Paul, Minnesota

Di Minnesota sendiri, ada banyak tempat yang menyelenggarakan salat ied. Walaupun tidak sebanyak di Indonesia, tapi kalau sekitar 20 lokasi ada lah kayaknya.

Mungkin banyak yang kaget kalau ternyata lokasi salat ied di Minnesota ada banyak. Nah ini soalnya juga karena jumlah umat Muslim di negara bagian Minnesota ini ada sekitar 56 ribu jiwa (atau 1% dari jumlah penduduk Minnesota). Lumayan banyak kan?

Sampai di Dugsi Academy, kami langsung menempatkan diri di shaf salat ied dan mulai takbiran. Dipuas-puasin takbiran karena malam harinya tidak ada acara takbir keliling hehehe.

Ya gimana ya, buka puasa aja baru sekitar jam 20:45 jadi kalau habis itu mau takbir keliling udah kemalaman juga ya.

Setelah sekitar 30 menit takbiran, pada pukul 09:00 salat ied di mulai dan kemudian diakhiri dengan khutbah Idulfitri. Setelah selesai rangkaian salat idulfitri, kami berfoto bersama dengan keluarga WNI yang tinggal tidak jauh dari lokasi tempat tinggal kami.

Selain foto-foto juga ngobrol-ngobrol sambil jalan keluar dari bangunan Dugsi Academy. Rasanya kayak di Indonesia gitu deh: pulang dari salat ied, ketemu tetangga, terus ngobrol-ngobrol pakai bahasa Indonesia (dan juga bahasa Jawa, hehehe).

Foto bersama setelah salat ied
Foto bersama setelah salat ied.

Di jalan keluar dari Dugsi Academy, ada pembagian permen untuk anak-anak. Sepertinya ini jadi salah satu tradisi salat ied di sini.

Di dua tahun lalu waktu kami salat iduladha di lokasi lain, di Minneapolis, juga ada pembagian permen untuk anak-anak dan pembagian donat untuk kakak-kakak. Hehehe

Candy in Idulfitri
Pembagian permen buat jamaah anak-anak.

Oh iya, kami juga sempat berfoto dengan Mike dan mengucapkan terima kasih atas jasanya. Beliau ini menurut saya adalah salah satu pahlawan selama Ramadan dan Idulfitri ini.

Selama bulan Ramadan kemarin beliau berjaga di masjid saat buka puasa dan tarawih. Terus selama 10 hari terakhir di bulan Ramadan, beliau juga berjaga selama i’tikaf sampai selesai salat subuh juga. Kemudian di Idulfitri ini juga berjaga di area salat ied.

Photo with Mike
Foto dengan Mike, pahlawan selama Ramadan dan Idulfitri ini.

Waktu itu saya pernah lihat beliau berjaga dengan jaket polisi Minnesota dan dia juga punya badge gitu. Kayak polisi-polisi di film-film gitu lah. Jadi asumsi saya beliau ini polisi yang ditugaskan untuk berjaga di masjid dekat tempat tinggal kami itu.

Selama berjaga, beliau juga bawa senjata. Pas lihat itu perasaan saya campur aduk sih ya. Di satu sisi saya merasa senang karena aman tapi di sisi lain saya merasa sedih karena ketika sebuah tempat ibadah perlu dijaga polisi bersenjata, berarti masih ada orang-orang yang mengancam kebebasan orang lain beribadah dan ini berlaku untuk tempat ibadah apapun ya, tidak hanya masjid saja.

Saya hanya bisa berdoa semoga tidak ada lagi penyerangan-penyerangan tempat ibadah lagi di masa yang akan datang sehingga semua orang bisa beribadah dengan tenang dan damai. Amin.

After Salah
Di depan Dugsi Academy setelah shalat ied.

Setelah sampai rumah, saya langsung menghidupkan kompor dan menggoreng bakwan jagung dan kerupuk udang, karena siangnya teman-teman akan datang untuk makan siang sambil halalbihalal.

Seperti saat di Korea Selatan dulu, saya dan Pak Jay mengundang beberapa teman mahasiswa Indonesia untuk makan opor saat Idulfitri. Sebagai obat kangen makan opor bersama keluarga di Indonesia.

Berhubung apartemen kami juga cuma sak umplik, jadi hanya teman-teman yang rumahnya dekat saja yang kami undang. Tapi juga ada teman dari Blaine (kota lain di Minnesota) yang kebetulan sedang berkunjung di kompleks apartemen kami.

Sekitar pukul 12 siang teman-teman datang dan kami ngobrol-ngobrol sambil makan-makan. Dimulai dengan makanan pembuka berupa kue lebaran: kaastengels, kaastengels pedas, nastar, dan putri salju, serta bakwan andalan saya hahaha.

Appetizers
Dibuka dengan bakwan dan kue lebaran.

Lalu dilanjut dengan makan lontong, opor ayam kampung, sambal goreng hati sapi dengan krecek dan juga telur puyuh, kerupuk udang, es campur, dan buah jeruk.

Alhamdulillah semua kenyang dan bahagia. Rasanya bisa mengobati rasa rindu bersilaturahmi dengan saudara, teman, dan tetangga di Indonesia.

Kami juga minta teman-teman kami untuk membawa pulang makanan yang ada karena kami tidak ingin terlalu banyak punya THR alias Turahan Hari Raya. Takut berat badan melonjak gila-gilaan. Jadi mesti bagi-bagi kalori dengan yang lain. HAHAHAA!

Main Course
Lontong, Opor Ayam, Sambal Goreng Hati, dan rekan-rekannya sekalian.

Di area kompleks perumahan kami juga ada beberapa keluarga Muslim lainnya yang mengadakan open house dan makan-makan. Terlihat dari beberapa pintu rumah yang terbuka dan orang-orang yang bersilaturahmi dan berkumpul bersama.

Alhamdulillah Idulfitri kami cukup meriah dan membahagiakan meskipun jauh dari keluarga dan teman-teman di tanah air sehingga meskipun ada rasa sedih tidak bisa berlebaran dengan orang tua tapi lumayan terobati dengan silaturahmi dengan teman-teman sesama di perantauan di Amerika.

Halalbihalal
Halalbihalal kecil-kecilan bersama teman-teman.

Bagaimana dengan Idulfitri di tempatmu, teman-teman? Semoga meriah juga ya. Amin.

Tak lupa saya juga ingin mengucapkan Taqbalallahu Minna Wa Minkum, semoga Allah menerima semua ibadah kita di bulan Ramadan dan mempertemukan kita kembali dengan Ramadan tahun depan.

Minal Aidin wal Faidzin, serta mohon maaf lahir dan batin. Selamat menikmati lebaran dan liburan!!!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s