Fakta Bahwa Musim Dingin Itu Tidak Selalu Kayak di Film-film

Dilahirkan di Indonesia yang selalu saya sebut sebagai a country with 12 months of Summer, membuat saya penasaran dengan musim dingin. Belajar dari apa yang sudah diceritakan Mbak Arifah, saya mempersiapkan diri untuk menghadapi musim dingin di Minnesota, negara bagian di Amerika Serikat yang disebut sebagai negara bagian terparah musim dinginnya. Iya. Bahkan disebut lebih parah dari Alaska.

Musim dingin 2016-2017 sudah dimulai sejak pertengahan November 2016 lalu dan masih berlangsung sampai sekarang. Kata orang sini sih, salju akan masih turun hingga Maret 2017. Semakin hari saya mengalami musim dingin ini, semakin saya yakin bahwa bayangan saya tentang musim dingin, yang kayak di film-film Holywood, banyak yang kurang tepat. Berikut ini saya catatkan fakta bahwa musim dingin itu nggak selalu kayak yang di film-film itu.

  1. Musim Dingin Itu Indah dan Menyenangkan?

Iya dan Tidak. Hamparan tanah putih bersih nan lembut di halaman dan di sepanjang jalan, salju yang tipis-tipis jatuh dari langit, suara tawa anak-anak (dan kadang orang tuanya juga) yang main prosotan salju, ah… saya tidak bisa memungkiri kalau musim dingin itu indah dan menyenangkan.

Tapi seperti semua hal di dunia ini yang memiliki dua sisi, musim dingin juga punya sisi yang kurang indah dan kurang menyenangkan. Hamparan salju yang indah itu akan menjadi es kotor, jorok, dan becek kalau sudah diinjak atau dilalui kendaraan. Belum lagi kalau kena hujan, salju yang lembut itu berubah menjadi keras dan licin.

Segala kesenangan musim dingin pun akan kabur entah ke mana kalau suhunya makin gila. Di sini sih pernah real feel -31 derajat Celsius. Jangankan mainan salju, belanja karena kulkas kosong saja rasanya malas sekali. Kalau terpaksa belanja, terutama di sore hari setelah semua pekerjaan selesai, pulangnya akan malam (karena harinya pendek) dan yang pasti diserang dingin. Belum lagi kalau tiba-tiba angin kencang iseng ikut berpartisipasi. Rasanya pingin punya pintu-ke-mana-saja aja ye kan?

Kalau malam tiba, jalanan jadi sepi karena orang-orang malas ke luar rumah. Lingkungan di sekitar apartemen kami juga sepi dan dengan ditambah pohon-pohon tinggi yang bergoyang, rasanya serem-serem sedap gitu. Untung nggak ada mak lampir lewat!

Tapi ya tidak bisa mengeluh sih. Siapa suruh ke Minnesota ye kan? Ba-ha-ha-ha

~Suasana malam hari di sekitar tempat tinggal kami~

  1. Siap-siap Dana Lebih Karena Musim Dingin Itu Ngajakin Boros

Jaket musim dingin, kaus kaki tebal, sepatu musim dingin, baju lapisan dalam, celana hangat buat tidur, selimut ganda, syal, topi musim dingin, dan lain sebagainya adalah perlengkapan ‘perang’ yang harus dimiliki. Baju-baju hangat yang dibawa dari Indonesia terasa hampa tiada guna. Jadi kalau belum punya, mesti mengeluarkan dana ekstra untuk perlengkapan ini.

Tentu saja bagi keluarga mahasiswa dompet tipis seperti kami, belinya yang murah-murah atau beli di Trift Shops alias toko barang bekas. Kami beruntung juga karena beberapa barang juga dikasih oleh saudara-saudara masyarakat Indonesia yang tinggal di Minnesota.

Selain itu, hawa dingin juga bikin perut mudah lapar. Yang biasanya kami makan sehari 3 kali, kadang kala bisa sampai 4 kali. Ngajakin boros beneran kan?

  1. Siap-siap Kulit Mbekisik

Musim dingin itu kejam buat kulit! Karena kelembaban yang rendah, kulit bisa kering, mbekisik dan pecah-pecah. Bisa diatasi dengan krim yang khusus dirancang untuk itu. Keluar duit lagi kan? Hahaha

Selain itu, untuk menjaga kelembaban di dalam rumah, bisa juga menggunakan humidifier. Semacam kayak alat elektrik yang merebus air dan mengeluarkan uap air. Alat ini juga bisa mengurangi gangguan listrik statis yang bisa bikin pegangan aja nyetrum. Bukan gaes, bukan karena cinta!

~Jempolnya PakJay nyetrum, gaes~

Kebetulan saya pernah syurhat di Facebook bahwa saya dan PakJay nyetrum. Lalu teman kami, salah satu penari di Sumunar (mbak-mbak Amerika yang pinter nari Jawa gitu), memberikan humidifier itu kepada kami. Kebetulan punya dia masih bagus dan ada yang jarang dipakai. Dan kayaknya dia tahu sih kalau kami nggak kepikiran beli alat ini karena duitnya mepet. Paling ya ngrebus air pakai panci. Manual banget. Hahaha!

16122087_10154912688378535_802689631_o
Humidifier: Rahasia mempertahankan kemenul-menulan Anda di musim dingin 😛
  1. Puasa di Musim Dingin Lebih Ringan?

Dari awal pindah ke Minnesota, saya sudah berencana membayar hutang puasa tahun lalu di musim dingin. Tentu saja karena durasinya yang lebih pendek jadi rencananya biar lebih ringan gitu. Benar sih, secara durasi memang jauh lebih pendek. Biasanya di Indonesia saya puasa sekitar 13 jam, di musim dingin di Minnesota durasi sekitar 11,5 jam. Lumayan diskon 1,5 jam. Tapi ternyata tidak serta merta menjadi lebih ringan karena suhu dingin itu bikin lebih mudah lapar. Jadi secara durasi lebih pendek, tapi secara ketahanan terhadap lapar lebih rentan.

Saya juga pernah sih puasa di musim panas di Korea Selatan yang durasinya sekitar 15,5 jam dan ya rasanya sama-sama aja sih, durasi panjang tapi laparnya tidak secepat musim dingin. Jadi kalau saya pikir-pikir, Gusti Allah itu udah adil ye kan? Mau durasi panjang atau pendek ya akhirnya setara juga.

Kemudian saya berkata pada diri sendiri, “puasa kok ya mikir durasi, lapar, dan dahaga, padakke cah TK!”. *self keplak*

  1. Tiap Hari Turun Salju?

Dulu saya pikir musim dingin itu tiap hari turun salju. Ternyata bayangan saya salah, saudara-saudara! Tidak setiap hari salju turun. Saat salju turun adalah saat yang paling tepat buat foto-foto, bikin video atau sekadar keluar rumah (kecuali malam ya). Biasanya ketika salju turun, suhunya tidak terlalu dingin.

Yang mengejutkan adalah ketika salju tidak turun, matahari terang benderang, tapi suhunya -20 derajat Celcius. Ciyus! Tapi yang lebih bikin deg-degan lagi adalah kalau hujan air. Besoknya pasti jalanan jadi licin luar biasa dan bisa menyebabkan kesimpulan di nomor 6 di bawah ini.

  1. Bahayanya Musim Dingin Itu Setara dengan Masa Lalu yang Menghantuimu

Ba-ha-ha-ha. Lebay? Ya kalau nggak lebay dan nggak ngomongin masa lalu, bukan #WatikWirobrajan ye kan?

Untuk para pengendara mobil, salju yang meleleh dan kemudian membeku lagi dan membentuk es yang keras itu sangat berbahaya karena bisa bikin kendaraan tergelincir. Kami sih penumpang setia bus kampus dan pejalan kaki ya, jadi terhindar dari bahaya ngepot tersebut.

Tapi…tetap aja kami pernah mengalami kejadian seperti bus yang nggak bisa jalan karena remnya ngunci karena terlalu dingin dan yang lebih parah lagi adalah bus yang kami tumpangi sedikit tergelincir di belokan menuju jembatan yang berdiri di atas sungai Missisipi dan di tengah-tengahnya ada rel keretanya. Tiba-tiba semua penumpang menjadi religius nyebut nama Tuhan tapi untung Pak Supir bisa mengendalikan situasi dan bus kembali ke jalan yang benar. Gaes, medenin tenin, gaes.

16129492_10154912686318535_1414212797_o
Jalan bersalju seperti ini cukup berbahaya bagi kendaraan

Itu kalau naik bus ya. Kalau jalan, bahaya terpeleset, terpelanting, terpuruk dan malu selalu mengancam. Kayak masa lalu kan? 😛

Menurut beberapa artikel yang saya baca, kebanyakan cidera yang terjadi di musim dingin biasanya adalah patah tulang, cidera kepala, atau terkilir akibat jatuh. Salah satu saran supaya tidak mudah jatuh adalah dengan berjalan seperti penguin. Kami sering melakukannya sih. Tentu saja pas tidak banyak orang, biar nggak malu. Ya padahal kalau jatuh lebih malu lagi sih. Hahaha

  1. Climate Change is Real!!!

Barusan PakJay menunjukkan berita kepada saya bahwa tahun ini bumi mengalami suhu panas tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Minnesota juga mengalaminya sepertinya. Banyak orang yang bilang bahwa musim dingin kali ini aneh, lebih hangat dari sebelumnya. Salah satunya adalah besok suhunya diperkirakan 1 derajat Celsius, tidak minus. Ini aneh, gaes. Terutama karena ini Minnesota.

Tapi ya nggak tahu deh nanti pada akhirnya Amerika ini mau gimana lha wong katanya seseorang yang dua hari lagi mau dilantik jadi Presiden Amerika itu climate change itu hoax kok. Cen embuh kok bapak e sing siji kae 😛

3 Comments Add yours

  1. saya bersyukur bahwasanya di inggris jarang saljuan. di coventry sini salju cuma turun sekali. itupun hari-hari biasanya ya saya tetap kemulan dobel. enggak janji deh dolan ke minnesota 😛

    Like

    1. @tey_saja says:

      Yth Mas Joe,
      Mosok gitu aja takut sama Minnesota? Dolan sini deh, nanti eike mangsyak enak-enak 😉

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s