Minggu lalu karena kampus sedang libur musim semi (Spring Break), bu K mengajak kami jalan-jalan ke luar kota. Kota yang dipilih untuk dikunjungi adalah Stillwater dan Red Wing. Masih di negara bagian Minnesota. Stillwater ini sekitar 30 menit dari tempat kami tinggal, sedangkan Red Wing sekitar 2 jam perjalanan.
Kalau jalan-jalan berdua dengan Pak Jay, biasanya kami mempersiapkan banyak hal dengan detail, seperti mau ke mana saja dan ngapain aja. Tapi kalau pergi jalan-jalan bareng-bareng, kami lebih santai dan siap dengan hal-hal tidak terduga; expecting the unexpected.
Yang benar-benar saya siapkan hanyalah bekal berupa pasta. Biar nggak kelaparan di jalan dan ngirit biaya jajan, ye kan? HAHAHA
Stillwater, Minnesota

Konon katanya, Stillwater ini adalah tempat pertama orang kulit putih Eropa tinggal di Minnesota. Jalan raya modern yang pertama kali dibuat oleh imigran kulit putih juga ada di kota ini, makanya disebut “Birthplace of Minnesota”.
Kami sampai di Stillwater dan berjalan-jalan menyusuri pinggiran sungai St Croix. Sayangnya jembatannya sedang dalam perbaikan, jadi cuma bisa foto dari jauh saja.
Meskipun begitu, sesi foto yang menghadirkan ibu K pastilah lucu jadinya. HAHAHAA
Selain menyusuri pinggiran sungai, kami juga berjalan-jalan di area kota kecil Stillwater dan kami menyadari bahwa kota ini sepi banget, lebih sepi daripada Bambanglipuro, gaes! (catatan: Bambanglipuro adalah sebuah area perbatasan Yogyakarta dengan Australia :P)

Beberapa kali sempat terlontar pertanyaan, “ini penduduknya pada ke mana ya?”
Dugaan kami sih, penduduknya pada merantau di kota-kota lain termasuk Twin Cities (Minneapolis & St Paul), dan mudik kalau Thanksgiving atau Natal. Mungkin lho ya, mungkin…
Salah satu hal menarik dari Stillwater adalah bahwa kota ini terkenal sebagai ibu kota barang antik di Amerika, se-Amerika lho ya, bukan cuma se-Minnesota doank. Jadi pastinya kami sempatkan masuk ke salah satu toko barang antik di sana.
Kami mengunjungi toko yang bernama Midtown Antique Mall. Di sana ada banyak jenis barang antik. Seperti biasa saya dan Pak Jay tertarik pada kartu pos. Ada kartu pos yang dikirim lebih dari 50 tahun yang lalu lho. Jan tua tenan!

Selain kartu pos, menurut saya bagian majalah kuno juga menarik. Bisa jadi ide hadiah ulang tahun gitu lho. Misalnya ada yang ortunya lahir di tahun 1952, maka bisa dikasih kado majalah terbitan 1952 sebagai pengingat apa yang terjadi di tahun kelahiran orang tuanya.

Lalu benda apa yang kami beli? Ya yang murah-murah aja sih. Kartu pos biasa dan cetakan kue. Yang totalnya gak sampai $5. HAHAAA
Selain toko barang antik, di Stillwater juga ada lokasi menarik lain bernama Teddy Bear park. Sayangnya sedang tutup selama musim dingin, dan baru akan buka nanti kalau cuaca udah agak hangat.
Kami mengakhiri kunjungan di Stillwater dengan menikmati bekal piknik kami. Lumayan ada beberapa menu dan lumayan buat mengganjal perut untuk melanjutkan perjalanan ke Red Wing.

Red Wing, Minnesota
Jujur saya baru tahu nama kota ini ketika kami mengunjunginya. Nah tapi salah satu dari teman kami bilang bawah kota ini adalah penghasil sepatu. Merk sepatu Redwing cukup terkenal secara nasional Amerika Serikat sini katanya.
Karena itu, selain kami jalan-jalan di area kota Red Wing, kami juga menyempatkan diri untuk mampir ke toko sepatu Red Wing. Tapi nggak beli sepatunya sih, duitnya gak ada. Cuma beli kartu pos aja. HAHAHA
Perginya ke mana aja yang dibeli selalu kartu pos. Ya soalnya duitnya mampunya beli itu sih hehehe
Di tokonya ini ada tempat menarik buat foto yaitu di depan sepatu raksasa. Bisa foto pakai kamera sendiri atau foto pakai kamera yang sudah disediakan di tempat tersebut. Jadi nanti hasil fotonya dikirimkan ke email atau lewat sms.

Di Red Wing kami jalan-jalan menikmati kotanya, yang lebih ramai daripada Stillwater, tapi toko-toko tutup jam 18:00. Jadi kepikiran apa ya nggak bosen ya orang-orangnya kalau malam gak ada hiburan. Eh tapi ya paling pada nonton TV di rumah masing-masin kali ya?
Oh iya, kami juga mampir ke toko roti untuk menambah isi perut dan juga merasakan air Redwing. Ya kali aja beda sama air di St Paul. HAHAHA

Setelah matahari terbenam alias maghrib sekitar jam 19:00, kami kembali pulang ke St Paul, dan alhamdulillah sampai rumah masing-masing dengan selamat dan gembira. Seneng sih main-main sama teman-teman gini ya? hehehe
Meskipun cuma sebentar, tapi jalan-jalan bareng ini cukup menyegarkan pikiran dan mengisi waktu liburan musim semi. Apakah dalam waktu dekat akan ada jalan-jalan kayak gini lagi? Semua tergantung ibu K sebagai kepala suku hehehe!
“A journey is best measured in friends, rather than miles” (Tim Cahill)
One Comment Add yours